Jumat, 20 Maret 2009

Mengubah Sampah Menjadi Sahabat

Kompas :Minggu, 8 Maret 2009 | 09:18 WIB

Oleh: Hari Susana/Ori

TEMAN-TEMAN tahu bagaimana caranya bersahabat dengan lingkungan? Ya, pasti dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyayangi tanaman dan binatang. Kita juga tidak boleh membuang sampah sembarangan dan harus menghemat energi. Mencintai sampah juga boleh? Kita coba yuk.

Orang Indonesia kreatif

Sampah tidak selamanya menjadi musuh, tetapi bisa menjadi sahabat. Dengan kreativitas, kita bisa mengolah sampah menjadi barang yang bernilai seni.

Di Bali misalnya, ada Pak Made Sutamaya yang memanfaatkan sampah kayu pantai menjadi patung, meja, dan perabot yang antik dan unik. Di Lombok, ada Pak Mujiyanto yang mengolah pelepah pisang menjadi kertas dan barang-barang kerajinan yang cantik.

Di Jakarta, Pak Aswin Aditya mengubah sampah plastik menjadi aneka tas dan payung yang lucu. Ada juga perajin yang menggunakan bekas kemasan air mineral untuk dibuat menjadi lampu gantung yang sangat indah.

Ternyata melalui tangan-tangan orang kreatif, sampah yang kita buang bisa menjadi barang mahal dan berseni. Hebat lho orang Indonesia itu!

Bersahabat dengan sampah

Kita juga bisa menjadi orang hebat seperti mereka. Syaratnya, kita tidak takut berkreasi dengan sampah! Sampah apa pun, entah itu kertas, plastik, daun kering, biji-bijian, atau kain bekas bisa diolah kembali menjadi barang baru yang unik.

Langkah awal, kita mengumpulkan sampah yang ada di sekitar kita. Setelah itu baru kita bisa mereka-reka, apakah ada sampah yang bisa kita jadikan mainan, hiasan, atau wadah-wadah yang cantik, unik, dan bernilai seni.

Coba kita perhatikan sebuah kardus susu, kotak sabun, dan gulungan tisu. Barang-barang tadi bisa menjadi wadah serbaguna, seperti rumah-rumahan atau istana. Gulungan tisu juga bisa kita jadikan vas atau tempat pensil cantik.

Jadi, mulai sekarang jika di rumah ada kertas bekas, jangan dibuang. Kertas tersebut bisa dicampur air lalu dihancurkan dengan blender. Kemudian dicampur dengan lem dan dicetak beraneka bentuk. Setelah itu, dikeringkan dan diwarnai. Kita bisa membuat hiasan kulkas, gantungan kunci, dan hiasan dinding yang lucu dari bubur kertas ini.

Ajaklah saudara dan teman-teman untuk bergabung, pasti seru! Dengan mengolah sampah menjadi barang baru, berarti kita sudah mengurangi sampah di sekitar kita. Lingkungan jadi bersih dan nyaman.

Selain bisa diolah menjadi kerajinan, sampah juga bisa menjadi pupuk alami. Kita bisa meminta ibu memisahkan sampah dapur yang berupa sisa sayuran atau kulit buah dengan sampah plastik dan kertas. Sampah dapur tersebut dapat diolah menjadi kompos dan digunakan sebagai pupuk tanaman. Jadi, kita tak perlu repot-repot lagi membeli pupuk kimia.

***

Dari Botol Plastik dan Gulungan Tisu

Bahan:

Botol plastik atau gulungan tisu.

• Lem kayu

• Manik-manik atau pasir putih

• Gunting

• Hiasan tambahan seperti daun kering, biji-bijian, atau kertas berwarna-warni.

Cara membuat:

1. Potong botol plastik menggunakan gunting sesuai bentuk yang diinginkan. Untuk gulungan tisu, tutup salah satu sisinya yang berlubang dengan karton.

2. Olesi seluruh permukaannya dengan lem. Tempelkan pasir atau manik-manik di permukaannya.

3. Tambahkan hiasan seperti guntingan kertas, daun, biji-bijian, atau bunga kering. Wadah ini bisa dipakai sebagai tempat pensil atau vas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar